Sebuah teori geologi kuno menyebutkan, proses terbentuknya daratan yang
terjadi di Asia belahan selatan adalah akibat proses pergerakan anak benua
India ke utara yang bertabrakan dengan lempeng bumi bagian utara. Pergerakan
lempeng bumi inilah yang kemudian melahirkan Gunung Himalaya. Konon proses
yang terjadi pada 20-36 juta tahun yang silam itu menyebabkan sebagian anak
benua di selatan terendam air laut, sehingga yang muncul di permukaan adalah
gugusan-gugusan pulau (nusantara) yang merupakan mata rantai gunung berapi.
Lalu bagaimana menurut teori geologi modern? Menurut ilmu kebumian yang
lazim saat ini, pembentukan kepualuan Indonesia terkait dengan teori tektonik
lempeng. Teori tektonik lempeng (tectonic plate) adalah teori yang
menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi
seperti yang sekarang kita diami.
Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang
disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di tempat
inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan memanjang). Dampak dari
pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia membuat wilayah Indonesia rawan
akan gempa bumi (namun juga kaya sumber daya mineral). Padahal Indonesia
terletak pada pertemuan empat lempeng besar dunia (Lempeng Eurasia,
Indo-Australia, Filipina dan Pasifik).
Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.
Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.
Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula subduksi
antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya
deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di Pulau Sumatera dan
deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali dan Lombok, serta parit
samudera yang tak lain adalah Parit Jawa (Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.
Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.
Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear),
terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng
konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan,
lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara.
Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya
mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau besar,
yaitu: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rangkaian pulau-pulau
ini menjadi bagian utama dari kepulauan Nusantara. Di dalamnya terdapat lebih
dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya termasuk gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?
Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara :
Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah
permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava
(cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama
kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau.
Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
Pulau Sulawesi :
Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia,
Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Papua dan Kalimantan :
Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya
permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan
di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian
induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di Utara) dan Laurasia (di
Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah
kembali menjadi benua-benua seperti sekarang.
Pulau-pulau kecil :
Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain.
Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut lainnya.
Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah pulau baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar